BALIKININEWS.COM | KARANGASEM — Puluhan ribu pemedek mengikuti upacara Melasti rangkaian karya agung Ida Betara Turun Kabeh (BTK) di Pura Besakih, Rendang, Karangasem, Senin (3/4/2023).
Mereka berbondong-bondong berjalan kaki ikut Mundut Jempana Pralingga Ida Betara menuju ke lokasi Pemelastian di Toya Sah, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem. Pengarep tersebut ialah warga dari Desa Adat Besakih dengan jumlah lebih dari 11.000 orang. Juga terdapat Pregunung berjumlah 13 Pregunung, dimana setiap Desa Adat wajib mengikutsertakan Pregunung sejumlah 33 orang. Sementara sisanya ialah para umat yang ngaturang ayah.
Terdapat 23 Jempana Ida Betara yang ikut serta, terdiri dari Jempana Pralingga Pura Catur Lawa dan Pralingga sembilan Pura Pedarman yang ada di komplek Pura Agung Besakih. Upacara tersebut dipuput oleh dua orang Sulinggih, satu Sulinggih muput di Pesamuan Agung dan satu orang Sulinggih lainnya muput di tempat Pemelastian Toya Sah.
Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengatakan perjalanan pemelastian ke Toya Sah tidak boleh sembarang, yakni diawali dari Pralingga Ida Betara yang berstana di Pura Catur Lawa, yakni Pura Ratu Pasek, dengan warna putih selaku penyade di Pura Gelap, Pura Ratu Pande, dengan warna merah selaku penyade di Pura Kiduling Kreteg, Pura Ratu Penyarikan, dengan warna kuning selaku penyade di Pura Ulun Kulkul dan Pura Ratu Dukuh, dengan warna hitam selaku penyade di Pura Batumadeg.
"Iringan diikuti oleh Pralingga Ida Betara Lingsir yang berstana di Pura Penataran Agung, dilanjutkan dengan iringan Jempana Pralingga Pura dari seluruh Pura Pedarman yang ada di komplek Pura Besakih.Yang terakhir dari posisi 26 komplek pura tersebut yang paling belakang adalah Pralingga Ida Betara Wisnu, baru pedarman-pedarman yang ikut serta dalam upacara Pemelastian ini,"katanya. (Ami)
